Hari ini, 18 Januari 2021, pukul 11.45 WIB, Bapak dan Ibu sekalian adalah saksi pertama peluncuran buku pertama saya, Kisah Kebaya.
Tanggal 18 Januari adalah hari yang selamanya akan jadi istimewa bagi saya. Tiap tahun, tiap kali membuka mata di tanggal ini, saya selalu terbangun dengan perasaan bersyukur dan hangat yang menjalar di hati. Alhamdulillah masih hidup sehat dan diberikan usia oleh Yang Maha Kuasa, happy birthday to me, begitu biasanya saya membenak. Namun, tahun ini, kebahagiaan berlipat ganda. Selain merayakan hari ulang tahun, saya juga akan merayakan lahirnya buah hati perdana dalam bentuk buku berjudul Kisah Kebaya.
Perjalanan hingga akhirnya Kisah Kebaya lahir ke dunia memang panjang. Terbentang waktu sampai 6 tahun meriset pengetahuan tentang kebaya dan butuh waktu tambahan 1,5 tahun untuk proses penulisannya. Semula, riset yang saya lakukan memang bukan diutamakan untuk membuat buku.
Di awal 2012, riset ini murni untuk memperkaya wawasan saya tentang kebaya dan wastra Nusantara. Saya sejak lama meyakini, segala ilmu ini akan membantu saya mencipta dan berkarya. Mulai dari referensi kebaya di buku-buku, di dalam kepala para penjahit kebaya di berbagai kota, hingga di banyak dokumen yang tersebar di mana-mana.
Maka, ketika hari ini saya mempersiapkan diri menggelar acara peluncuran buku Kisah Kebaya secara virtual (via Zoom), ada gelombang perasaan yang menggulung-gulung. Ada rasa tak percaya, rasa bahagia, berdebar-debar, bersemangat, sampai cemas. Mungkin, Anda yang mengikuti acara peluncuran turut bisa mendengar degup jantung saya yang nyaring.
Kisah Kebaya adalah buku cetak pertama saya. Harapannya, buku ini dapat menjadi sebuah khazanah baru bagi bangsa Indonesia untuk menambah literasi tentang kebaya. Buku ini sebetulnya direncanakan rilis awal 2020, tetapi sayangnya harus tertunda. Hingga akhirnya kini, ia harus lahir di tengah masa pandemi. Perayaannya harus dilakukan secara virtual.
Proses pembuatan Kisah Kebaya ini mendapat dukungan penuh dari banyak pihak. Selain keluarga dan pihak Gramedia selaku penerbit (Mbak Greti dan tim), Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan Republik Indonesia), Museum Basoeki Abdullah, Keluarga Besar Soekarno, teman-teman Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), tim IKAT Indonesia, banyak komunitas UMKM, para pembatik dan perajin wastra di seluruh Indonesia, juga ada para muse yang dengan rela dan senang hati menyempatkan waktu untuk terlibat dalam buku ini. Daftarnya cukup panjang, tetapi tiap nama adalah istimewa.
Andien Aisyah, Ayla Dimitri, Ayu Roshan, Dominique Diyose, Elizabeth Rahajeng, Grace Adoe, GrAy Putri Astrini, mama saya Henny Triharyani, Izabel Jahja, Jeannie Jusuf, Jessie Setiono, Loemongga, Maudy Ayunda, Maria Rahajeng, Mien Uno, Najwa Shihab, Raisa, Renita Sari Adrian, Renny Sutiyoso, Ririn Eka Wati, Tatjana Saphira, Widika Sidmore, Wiwied Muldjana.
“Saya senang Didiet akhirnya mewujudkan buku yang akan jadi koleksi bagi kita untuk bisa mengingat betapa kayanya kebudayaan dan peradaban orang-orang Indonesia. Buku ini bisa juga menjadi diplomasi internasional; bagaimana Indonesia bisa merepresentasikan mewujudkan wajah dan keindahan dari budaya Indonesia di dunia internasional. Buku ini diharapkan juga mencerminkan betapa besar inovasi dan kreativitas juga evolusi perubahan dari baju kebaya bagi perempuan Indonesia,” ucap Ibu Sri Mulyani ketika memberi sambutan di acara peluncuran.
Hari ini, nenek saya, Eyang Uti, selalu hilir-mudik di kepala. Inspirasi kebaya dalam hidup saya memang muncul dari almarhumah Eyang Uti dan ibu saya. Sejak saya kecil, melihat mereka selalu rajin mengenakan kebaya setiap hari dan merawatnya membuat saya akrab dengan kebaya.
Kisah Kebaya secara singkat saya ceritakan, terbagi menjadi 4 bagian. Pertama, tentang sejarah asal-mula dan inspirasi di balik akhirnya saya terjun di dunia fesyen, termasuk kebaya. Bagian kedua, menceritakan kebaya yang bergerak dalam era, tentang pakem kebaya, kebaya sekarang, dan cara-cara mencipta kebaya.
Ketiga, menceritakan inspirasi kebaya dari mana eksplorasi kebaya seorang Didiet Maulana berasal. Di bagian ini, saya banyak bercerita tentang padu padan; aksesori, tas yang cocok, perhiasan, tampilan rambut, dan rias wajah yang cocok untuk tiap tampilan kebaya. Saya juga melampirkan bahan-bahan yang cocok untuk membuat kebaya. Tidak hanya brokat. Ada juga bagian teknis di bab 3, yaitu tentang padu padan warna. Misalnya, kebaya berwarna apa bisa diselaraskan dengan angkin atau paduan kain seperti apa. Semua ada dalam roda/ skema warna.
Bagian terakhir adalah kisah-kisah kebaya yang saya ciptakan. Di sini, saya menggambarkan cikal bakal dari Svarna, brand yang memang saya buat untuk mengakomodasi saya merupa kebaya.
Saya punya impian, memposisikan kebaya sepenting seperti sari di India atau kimono di Jepang. Semoga Kisah Kebaya jadi awal berangkat yang tepat.
Akhir kata, saya merasa bahagia karena acara peluncuran buku virtual berjalan lancar. Terima kasih atas dukungan kerabat, teman-teman, rekan pers, dan komunitas. Semoga buku ini bisa menjadi satu wahana yang tidak hanya menarik untuk dibaca, tetapi ia akan hidup dan menghidupi yang lain. Tidak hanya dalam bentuk ilmu, tetapi juga menghidupi yang lain dalam bentuk ekonomi yang nyata—pembuat kebaya, pembatik, pembuat tenun, pembuat kain songket, wastra Indonesia lain, juga perajin aksesori, perajin tas, sampai perajin sepatu.
Terkhusus untuk Ibu Sri Mulyani Indrawati, Ibu Nanny Hadi Tjahjanto yang sudah memberikan kata sambutan; Woro Mustika yang sudah bersenandung “Selendang Sutra”; Andien yang sudah membacakan sajak; tim penyusun buku—Astri “Atre” Apriyani, Aulia “Besot” Akbar, Aulia Jasmine, Monica Hapsari, Devy Tamren, Jacky Suharto, Dhitya, Choky Suga, dan Dinan Hadyan; sekali lagi, terima kasih. Akhirnya!
Buku Kisah Kebaya baru akan ada secara fisik serentak pada 24 Februari, atau akhir Februari 2021 di banyak toko buku Gramedia terdekat Anda. Namun, pada 18-30 Januari, buku sudah bisa dipesan via pre-order. Keistimewaan pre-order adalah Anda akan mendapatkan tanda tangan khusus, pemesan mendapat buku lebih dulu dari buku yang tersebar di pasaran, juga ada potongan harga 10% (Harga normal Rp268.000 menjadi Rp241.200). Pre-order bisa dilakukan ke tautan di bawah ini:
https://www.gramedia.com/products/kisah-kebaya