Sudah sejak lama sebetulnya, kolaborasi antara IKAT Indonesia dan Starbucks Indonesia untuk desain merchandise dibicarakan dan direncanakan. Mimpi tersebut akhirnya terealisasi pada 2018 lewat Cepuk.
Setiap kali IKAT Indonesia hendak melakukan sebuah kolaborasi, hal yang paling kupikirkan masak-masak adalah apakah brand yang bakal menjalin kerja sama ini memiliki visi dan misi yang seiring dan seperjalanan dengan IKAT? Pikiran-pikiran itu pula yang muncul ketika IKAT dan Starbucks Indonesia membuka obrolan tentang kolaborasi beberapa tahun yang lalu.
Aku pribadi percaya Starbucks, dengan rekam jejak yang baik, memiliki determinasi searah dengan IKAT untuk mengangkat tinggi-tinggi budaya Indonesia. Bisa jadi, atas asas kepercayaan ini, akhirnya kolaborasi bisa betul-betul terwujud pada 2018. Waktunya sangat bertepatan dengan perayaan 16 tahun kehadiran Starbucks di Indonesia.
“Kami sangat menghargai budaya lokal di mana pun kami berada. Kolaborasi dengan IKAT Indonesia by Didiet Maulana, desainer yang memiliki kecintaan terhadap tenun ikat, merupakan suatu bentuk dukungan kami dalam mempromosikan kebudayaan lokal. Koleksi merchandise kali ini begitu unik karena mengedepankan motif ikat dengan sentuhan modern. Kami harapkan dapat menginspirasi masyarakat luas khususnya generasi muda untuk lebih dekat dengan Starbucks serta bangga dengan kearifan budaya lokal,” tambah Anthony Cottan, Direktur Starbucks Indonesia.
Seperti yang diketahui, kolaborasi IKAT Indonesia by Didiet Maulana dan Starbucks Indonesia berwujud merchandise, seperti tumblr, pouch, cup sleeve, Starbucks® Bearista, dan tote bag. Tim IKAT mendesain merchandise tersebut dan memilih desain kain tenun motif Cepuk yang terinsipirasi dari Nusa Penida, Bali. Motif ini artinya adalah persatuan (unity).
Lewat kolaborasi ini, aku mau mengingatkan kembali masyarakat Indonesia, terutama anak-anak muda, kalau negara Indonesia ada karena keberagaman. Dan keberagaman ini akan lebih indah jika ada persatuan.
Motif cepuk terdiri dari beberapa warna yang memiliki makna masing-masing. Seperti, coklat adalah representasi biji kopi; coklat muda adalah tanah; kuning adalah simbol Indonesia sebagai negara tropis yang bermandikan cahaya matahari; biru sebagai penggambaran maritim; dan hijau—selain representasi warna logo Starbucks—juga menggambarkan alam. Ini sesuai dengan tema kolaborasi ini, yaitu “United with Indonesia”.
Jadi, bukan sekadar bawa pulang merchandise saja, orang-orang yang membeli Cepuk ini bisa diingatkan tentang kearifan lokal Indonesia. Ini pun jadi bentuk apresiasi kita terhadap budaya negeri sendiri.