Kreatif: Mengubah Keterbatasan Jadi Potensi

Tips Kreatif Didiet Maulana

“Kok loe tetap kreatif, sih?”
“Kok loe tetap punya mindset yang berwarna di situasi pandemi gini?”
“Kok loe tetap bisa berkarya di situasi begini?”

Siapa yang sangka kalau di tengah pandemi begini, aku malah memproduksi banyak konten? Siapa juga yang sangka kalau di era Covid-19, aku malah membuka lebih banyak kelas berbagi, daripada sebelum Covid-19? Aku sendiri juga tidak menyangka bisa tetap produktif. Maka, ketika pertanyaan-pertanyaan seperti di atas dilontarkan, jawabanku selalu, “Kenapa nggak?

Tips Kreatif Didiet Maulana

 

Toh, keterbatasan ternyata bukan alasan untuk membatasi pikiran dan daya kreasi. Keterbatasan ternyata bisa jadi potensi.

 

Tiap aku ngobrol dengan teman-teman soal kreatif, “Kok loe tetap kreatif?”, aku selalu katakan kalau kita dilahirkan dengan kreativitas yang memang sudah ada di dalam diri kita. Hanya saja, seiring berjalannya perkembangan kita, lingkungan kita, pertemanan, terkadang kita tumbuh menjadi pribadi yang kehilangan percaya diri untuk berpikir bebas.

Contohnya, ketika aku bilang “loe kreatif sedikit, dong”, banyak yang lalu menjawabnya dengan “gue nggak bisa gambar”, “gue nyanyi aja nggak bisa”, atau yang paling sering adalah “gue nggak kayak loe”. Sesungguhnya, kreatif itu tidak mesti menjadi desainer, membuat produk, atau membuat inovasi besar yang mengejutkan.

Kreatif adalah cara berpikir bagaimana dari sebuah keterbatasan jadi potensi, dari sebuah kekurangan (misalnya, kurang modal atau kurang akses seperti sekarang ketika kita tidak bisa ke mana-mana) tidak menghalangi kita untuk berkarya.

Kebetulan, waktu itu, aku baru saja menyelesaikan modul untuk kelas #JadiGiniBelajarBersama yang aku buat secara reguler sejak pandemi. Kebetulan, temanya adalah kreativitas. Aku tidak berbohong ketika aku baru saja menyelesaikan tulisan tentang “langkah-langkah cara menjadi kreatif”. Dengan menyusun ini, aku akhirnya jadi tahu bahwa kreativitas itu sesuatu yang bisa kita pelajari, bisa muncul tanpa harus dengan kata-kata “nunggu mood”.

 

Kreativitas adalah sebuah pola pikir, state of mind, perspektif kita untuk melihat sesuatu.

 

Di saat pandemi ini, saat semua serba terbatas—akses, interaksi, resource (untuk bekerja, bahan baku, dll)—, bagaimana membuat keterbatasan itu jadi satu potensi sehingga kita bisa tetap berkarya dan produktif?

Intinya, kreatif bisa dipelajari, tidak hanya milik segelintir orang yang artsy atau berdarah seni. Kreatif itu bagaimana cara kamu menentukan strategi jualan, bagaimana cara meningkatkan sales bulan ini, bagaimana koleksimu berhasil, bagaimana ketika kamu buka bengkel orang-orang datang ke bengkel kamu, dll. Itu juga merupakan salah satu hal kreatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *