Di Indonesia, sekitar 64,3% dari total 1.522 responden memiliki masalah kecemasan atau depresi, menurut laman resmi Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI). Bahkan, sebanyak 80%-nya punya trauma psikologis terkait Covid-19.
Bukan main. Namun, juga bukan hal yang mengejutkan. Pandemi memang situasi yang tak satu pun dari kita siap menghadapinya, termasuk pemerintah kita. Makanya, dengan segala hal yang terjadi di luar kontrol, tak heran tingkat kecemasan banyak orang semakin meroket.
Seperti yang berkali-kali sekilas disebutkan di media sosial pribadi, aku sempat pula mengalami serangan kecemasan. Terlebih ketika memikirkan nasib usaha, nasib IKAT Indonesia dan lainnya.
Butuh waktu lama dan butuh belajar panjang juga untuk tahu tentang kecemasan diri sendiri. Sekarang, aku sudah bisa mengenali gejala-gejala jika kecemasanku sudah tak terkontrol. Jantungku langsung berdetak lebih cepat tak beraturan, napas terasa pendek, pusing tak terkira, keringat dingin, sampai perut kembung karena asam lambung yang naik.
Selain baca-baca tulisan di internet, aku juga mendatangi seorang psikolog dan berkonsultasi, “Bagaimana, sih, cara mengurangi kecemasan yang terjadi?” Aku bagi beberapa hal yang berhasil dan mampu meredakan kecemasanku pribadi, dan cocok untukku.
Be present.
Kita sadar bahwa kita hidup di masa sekarang. Terkadang kita terlalu mencemaskan masa lalu, sampai akhirnya menyalahkan diri sendiri dan tersisa rasa bersalah yang menimbulkan kecemasan. Atau, selain masa lalu, kita cemas akan masa mendatang, sebuah masa yang belum terjadi.
Aware.
Ketika kecemasan terjadi, kita harus sadar. “Aduh, gue deg-degan, berarti gue mesti step back, tarik napas sampai gue lebih nyaman dan tenang.” Kita ketakutan karena tidak tahu solusinya. Kalau solusinya tidak ketemu, berhenti dulu, berserah diri, berdoa, dan berserah. Itu hal yang paling mujarab untuk menghadapi kondisi sekarang yang serba di luar kendali.
3-3-3.
Ketika rasa cemas datang, ingat 3-3-3. Kita melihat 3 barang di sekeliling kita. Aku misalnya sekarang lihat ada (1) laptop, (2) jam, (3) telepon. Setelah lihat, latih 3 suara yang kita dengar. Lalu, terakhir, gerakkan 3 anggota tubuh. Latihan 3-3-3 ini membuat kita aware akan kehadiran diri sendiri. Membuat kita hadir di masa sekarang.
Entertainment.
Buat diri sendiri terhibur dan kembali bahagia dengan cara yang paling nyaman buatmu. Kalau aku, misalnya, suka mendengarkan musik, membaca, atau menonton film. Ada satu film yang selalu sukses bisa bikin aku senang lagi: Sex and the City 2. Biasanya, kalau sudah nonton itu, aku bakal lebih tenang dan kembali bisa mengerjakan hal lain.
Eat healthy.
Makan enak dan sehat itu bisa banget bikin bahagia lagi. Kecemasan akan mereda ketika perut sudah terisi. Aku mengupayakan diri untuk menyeimbangkan makanan bervitamin dan berserat. Juga, hindari makanan mengandung gula yang tinggi.
Exercise.
Tidak ada yang bisa mengalahkan perasaan senang setelah berolahraga. Karena itu, biasanya, aku kalau didera kecemasan, setelah mengatur napas atau meditasi, aku akan berolahraga. Biasanya, berolahraga bikin aku lebih tenang dan rileks.
Semoga tips-tips ini juga cocok buatmu dan bisa membantumu meredakan kecemasan, ya. We are in this together!